Setiap peradaban setidaknya mempunyai tiga nilai; etika, estetika dan kognisi. Ketiga nilai itu saling terkait dan tidak boleh diterapkan secara parsial. Nilai etika, estetika dan kognisi merupakan prasyarat sebuah peradaban. 

Melalui nilai etika, orang akan menghargai hukum tanpa merasa terpaksa. Melalui nilai estetika, orang akan menghargai sebuah karya seni baik itu berupa sastra maupun ekspresi manusia dalam wujud apapun yang mengandung nilai keindahan. Sedangkan melalui nilai kognisi orang akan menghargai sikap intelektual berdasarkan akal sehat dan logika, bukan pada sikap apologi dan gosip belaka.

Nilai etika ini bersifat relatif karena setiap satuan sosial bisa menganut pemaknaan yang berbeda-beda, seperti nilai kesopanan. Jika menengok kata pepatah, Lain Ladang Lain belalang. Di dalam nilai etika ini kemudian tumbuhlah norma-norma berupa adat istiadat dalam masyarakat tradisional dan aturan hukum negara dalam alam kehidupan modern di zaman ini. Bermula dari nilai etika ini lahirlah konsep kewajiban dan hak manusia baik sebagai warga masyarakat di lingkungan terkecil maupun sebagai warga (citizen) sebuah negara modern.

Salah satu ruang ideal untuk mentransfer nilai-nilai peradaban agar tetap bisa diterima anak cucu ialah melalui sistem pendidikan. Pendidikan dalam arti luas tentunya, baik formal maupun informal. Tetapi kenyataannya pendidikan di sini justru cenderung mengabaikan ketiga nilai itu. Padahal misalnya ketika nilai etika terabaikan dalam pendidikan maka kesadaran hukum cenderung tidak berpihak pada nilai keadilan.

Selain itu ketika nilai estetika cenderung terabaikan dalam ruang pendidikan, maka para siswa banyak yang merasa bosan dan ngantuk mendengarkan ceramah gurunya tentang sejarah dan merasa asing pula dengan pelajaran sastra. Pelajaran sejarah dan sastra yang bersifat kualitatif (berbasis pada eksplorasi dan kreatifitas) itu pun diajarkan melalui cara hafalan yang membosankan dan tidak merangsang daya analitis siswa.

Padahal di dalam pelajaran sejarah dan sastra itu terkandung sisi lain (inside) cakrawala nilai-nilai kemanusiaan yang sangat kaya dan indah, peristiwa-peristiwa sejarah yang sangat mengagumkan dan penuh hikmah yang tidak akan pernah kering untuk diceritakan jika saja diajarkan dengan cara yang menarik dan indah.